🥈 Kesaksian Tuhan Yesus Baik
KesaksianKedatangan Tuhan Yesus pada Akhir Zaman Kamis, 11 Juni 2015. Kesaksian ini benar dan Nyata adanya. karna Kasih Karunia Tuhan Yesus,Tuhan Yesus memberikan penglihatan kepada adik sepupu saya. sewaktu itu dia baru berumur 10 tahun kelas 4 SD namanya Evanny Siringo-ringo. "Tuhan Yesus Baik!!Tuhan Yesus baik!!"
Padahari ini kita memperingati peristiwa besar dalam kehidupan orang Kristen, yakni naiknya Tuhan Yesus ke sorga. Alkitab menceritakan bahwa saat naiknya Tuhan kita itu, ada banyak orang yang melihat dengan kasat mata bagaimana Yesus terangkat ke sorga yang merupakan kejadian luar biasa. Kesaksian itulah yang mereka tuliskan dalam kitab-kitab
KesaksianKristen terbaru "Terbebas dari Ikatan Dosa" Shalom Temen temen Perkenalkan nama aku Grace hari ini aku ingin Bersaksi tentang kebaikan Tuhan
OlehPak Hans saya diminta membuat kesaksian tentang peng-alaman spiritual saya itu, bahwa yang menyembuh-kan saya adalah Tuhan Yesus. Jejak saya mengikut Yesus ini diikuti oleh ibu saya, anak saya yang pertama, kedua dan kelima, kakak saya nomor satu, adik saya nomor enam dan tujuh.
Kiranyakesaksian saya bisa menjadi berkat buat kalian semua tetap semangat Tuhan Yesus Memberkati kalian semua 😀 .. Renega Simorangkir says: 10 March 2014 at 12:20 PM . Saya mengenal Tuhan Yesus dari orang tua saya. Dari kecil saya rajin dan aktif di sekolah minggu, Ibu saya selalu memarahi jika saya tidak mau/malas ke Gereja setiap
Ketikaaku sakit diabetes, aku berdoa pagi dan mohon pertolongan TUHAN YESUS untuk menyembuhkan. aku mendengar dalam hati aku. TUHAN YESUS berkata " Yang Kulihat di mataKu bukan kekayaan tapi yang Kulihat di mataKu adalah apa yang telah kamu perbuat ketika Aku lapar, ketika Aku haus, ketika Aku orang asing, ketika Aku telanjang, dan ketika Aku dalam penjara".
Kitamemuliakan Tuhan terutama lewat kesaksian dalam hidup kita tentang Tuhan Yesus Kristus. Setiap hari kita berjuang mengejar prestasi dengan kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki. Kita berusaha agar terus menerus semakin hari akan menjadi lebih baik dari kemarin.
Tuhantidak akan melakukan pekerjaan yang sama di zaman mana pun. Karena akhir zaman telah tiba, Dia akan melakukan pekerjaan akhir zaman dan menyingkapkan semua watak yang merupakan milik-Nya di akhir zaman. Akhir zaman mengacu pada suatu zaman tersendiri, zaman ketika Yesus mengatakan engkau semua pasti akan menghadapi bencana, gempa bumi, kelaparan, malapetaka, yang akan menunjukkan bahwa
Tuhanpun mengutuk orang yang selalu mengandalkan kekuatannya sendiri (Yeremia 17:5). Petrus pun pada saat melihat Yesus berjalan di atas air, dia pun ingin mencobanya. Yesus berkata, "Datanglah", lalu Petrus mulai berjalan di atas air. Ketika Petrus focus atau mengarahkan pikirannya kepada Yesus, ia dapat berjalan di atas air tanpa masalah.
Kesaksianpara pelayan Tuhan yang menguatkan iman. 27,139 likes · 6 talking about this. Visi : Menyebarkan cinta kasih Tuhan sampai ke ujung dunia Misi : Menguatkan iman dengan pengabaran injil
Terimakasih ya Donny Marvine atas kesaksianmu yang menguatkan dan tetaplah kuat dalam menjalani hidup ini karena Tuhan Yesus selalu ada bersama kita dan DIA selalu menolong kita apapun masalah kita, dan saya aminkan kesaksianmu. Thanks dan Tuhan memberkati. Salam selalu dari Lukas (booddyuaone@gmail.com) Balas Ishak Jon 11 Oktober 2015 08.50
Sayaberseru keras-keras, "Saya mau diubah, saya mau hati saya dibaharui!" beberapa kali. Di situlah saya menerima Tuhan Yesus Kristus. Semenjak itu Tuhan Yesus tinggal dalam hati saya, mengampuni & menyelamatkan saya dari dosa, dan menyediakan tempat bagi saya di sorga kekal.
hMduJh1. Dari Kehidupan Spencer W. Kimball Pada tahun 1947 Penatua Spencer W. Kimball menerima sebuah surat dari putranya Andrew, yang sedang melayani sebagai misionaris penuh-waktu. Andrew menulis, “Saya memberi tahu seseorang … bahwa saya tahu akan kebenaran dari apa yang saya beritahukan kepada dia, dan mengatakan bahwa Roh Kudus telah memberikan kesaksian mengenai hal itu kepada saya .… Ketika saya memikirkannya kemudian saya menjadi sedikit khawatir karena saya telah melakukan hal seperti itu.” Karena kekhawatirannya dia berkata, “Saya telah dengan hati-hati menghindari memberikan kesaksian saya kepada siapa pun melampaui titik mengatakan Saya rasa, saya percaya, dsb.’” Penatua Kimball menulis balik kepada putranya. “Saya pikir saya tahu persis bagaimana perasaanmu,” katanya, “karena saya telah melalui pengalaman yang sama dalam misi saya. Saya ingin menjadi sangat jujur dengan diri saya sendiri dan dengan program itu serta dengan Tuhan. Untuk beberapa waktu saya mengatur kata-kata saya dengan hati-hati untuk berusaha membangun orang lain tanpa benar-benar memaksakan diri saya sendiri pada pernyataan yang positif, yang tegas bahwa saya tahu. Saya pun merasa sedikit ragu mengenai itu, karena ketika saya sedang selaras dan melakukan tugas saya, saya merasakan Roh. Saya benar-benar ingin mengatakan apa yang benar-benar saya rasakan, bahwa saya tahu, tetapi saya enggan. Ketika saya mendekati suatu pernyataan yang positif, itu menakutkan bagi saya, namun ketika saya sepenuhnya selaras dan terilhami secara rohani, saya ingin bersaksi. Saya berpikir saya sedang jujur, amat jujur, tetapi kemudian saya memutuskan bahwa saya sedang membohongi diri saya sendiri .… Tak ragu lagi, pada hari ketika kamu bersaksi kepada simpatisanmu bahwa kamu TAHU bahwa itu benar, Tuhan sedang berusaha keras untuk mengungkapkan kebenaran ini kepadamu melalui kuasa Roh Kudus. Sewaktu kamu berada dalam Roh dan selaras dan membela program yang kudus ini, kamu merasakannya dengan dalam, tetapi setelah kamu keluar dari Roh’ dan mulai memikirkannya sendiri dan memeriksa dirimu sendiri serta mempertanyakan dirimu sendiri, kamu ingin mundur .… Saya tidak meragukan di dalam pikiran saya kesaksianmu. Saya tahu bahwa kamu seperti saya memiliki benang-benang emas kesaksian yang tak terhitung jumlahnya dalam dirimu seutuhnya hanya menantikan tangan sang Ahli Penenun untuk merangkai dan menenunnya menjadi suatu permadani dengan rancangan yang indah dan sempurna. Sekarang, putraku, dengarlah nasihat saya dan JANGANLAH PADAMKAN ROH, tetapi kapan pun Roh berbisik, ikutilah bisikan-bisikan kudus-Nya. Tetaplah selaras secara roh dan dengarkan bisikan-bisikan itu, dan ketika kamu merasakan kesan sampaikanlah dengan berani kesan-kesanmu itu. Tuhan akan meningkatkan kesaksianmu dan menyentuh hati. Saya berharap kamu akan tahu bahwa tidak ada kritikan di sini, tetapi hanya keinginan menolong yang diupayakan .… Saya tidak dapat menutup surat saya ini kepadamu tanpa membagikan kepadamu kesaksian saya. Saya tahu bahwa itu benar—bahwa Yesus adalah sang Pencipta dan Penebus, bahwa Injil yang diajarkan oleh kita dan misionaris kita telah dipulihkan dan diungkapkan melalui Nabi sejati, Joseph Smith, dan berasal dari Allah, dan saya telah menguduskan sisa kehidupan saya untuk mengkhotbahkan kerajaan.’ Saya [telah memberikan] kesaksian saya dengan berani … dan saya menegaskannya berulang kali. Saya yakin kesaksianmu adalah sama kecuali mungkin benang-benang emasmu hanya butuh ditenun menjadi permadani utuh yang akan cepat tercapai dalam pekerjaan misionarismu sewaktu kamu melepaskan hatimu dan membiarkannya memerintah pikiranmu. Semoga Allah membantumu untuk menenun menjadi pola yang indah benang-benang emas pengalaman dan ilhammu, dan semoga kamu dengan kekuatan yang selalu bertambah terus … menjalankan dan mengajarkan kebenaran yang abadi.”1 Ajaran-Ajaran Spencer W. Kimball Kita masing-masing dapat menerima sebuah kesaksian—suatu wahyu dari Bapa Surgawi melalui Roh Kudus. Petrus ditanya oleh Juruselamat, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Dan Petrus, berbicara atas nama saudara-saudaranya, para Rasul lainnya, berkata, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Pernyataan Juruselamat berikutnya adalah pernyataan yang amat bermakna. Dia berfirman, “Berbahagialah engkau, Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Surga” Matius 1613–17. Siapakah yang telah mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan ini kepadanya? Bapa kita di Surga. Bagaimana Dia melakukannya? Melalui wahyu. Pengetahuan dasar ini bahwa Yesus adalah Kristus, Penebus, Juruselamat, datang bukan dari orang lain atau dari buku apa pun atau dari perguruan tinggi mana pun. Petrus menerimanya langsung dari Bapa Surgawi kita melalui pelayanan Roh Kudus .… … Setiap jiwa di dunia ini boleh memiliki wahyu, yang sama yang dimiliki Petrus. Wahyu itu akan menjadi suatu kesaksian, suatu pengetahuan bahwa Kristus hidup, bahwa Yesus Kristus adalah Penebus dunia ini. Setiap jiwa boleh memiliki kepastian ini, dan ketika dia mendapatkan kesaksiannya, itu akan berasal dari Allah dan bukan dari pembelajaran semata. Pembelajaran adalah elemen yang penting, tentunya, tetapi haruslah bergandengan dengan pembelajaran banyak doa serta penggapaian, dan kemudian wahyu ini datang. Ketika Anda secara perorangan tahu bahwa Yesus bukanlah seorang ahli filsafat besar semata tetapi bahwa dia sesungguhnya adalah Putra Allah, bahwa Dia datang ke dunia dengan cara yang kita akui Dia gunakan, dan bahwa Dia pergi keluar dari dunia untuk tujuan yang kita akui Dia miliki—ketika Anda tahu itu secara pasti, dan tahu bahwa Joseph Smith adalah seorang Nabi Allah dan bahwa ini adalah Gereja ilahi yang ditegakkan oleh Yesus Kristus, maka Anda telah memiliki Ada orang yang menyombongkan diri sendiri karena pikiran mereka yang encer, yang berpikir mereka dapat menguak misteri, tetapi mereka tidak pernah dapat mendefinisikan atau menjelaskan atau memahami hal-hal rohani melalui logika mereka atau melalui proses mental mereka. Hal-hal rohani dapat dipahami hanya melalui Roh. Itu harus datang melalui hati dan di sanalah kesaksian itu Suatu pengetahuan yang pasti akan rohani merupakan pintu terbuka menuju pahala besar dan sukacita yang tak terucapkan. Mengabaikan kesaksian berarti meraba-raba dalam gua kegelapan yang tak tertembuskan, merayap-rayap di tengah kabut di jalan yang berbahaya. Perlulah dikasihani orang yang mungkin masih berjalan dalam kegelapan di siang hari bolong, yang tersandung pada rintangan yang dapat dipindahkan, dan yang tinggal dalam suramnya cahaya lilin ketidakamanan dan skeptisisme sewaktu itu sebenarnya tidak perlu. Pengetahuan rohani akan kebenaran merupakan lampu listrik yang menerangi gua; angin dan matahari yang mengusir kabut, peralatan berat yang memindahkan batang-batang besi dari Sebuah kesaksian diperoleh dan dipertahankan melalui upaya yang keras. Kesaksian adalah wahyu pribadi—salah satu karunia penting—dan boleh dinikmati oleh setiap jiwa yang mau membayar Adalah pertanyaan yang baik yang diajukan oleh jutaan orang sejak Joseph Smith menyatakannya Bagaimana saya bisa tahu yang mana di antara semua, jika pun ada, dari organisasi-organisasi adalah yang autentik, yang ilahi, dan yang diakui oleh Tuhan? Dia telah memberikan kuncinya. Anda dapat mengetahui. Anda tidak perlu berada dalam keraguan .… Prosedur yang perlu adalah belajar, berpikir, berdoa, dan melakukan. Wahyu adalah kuncinya. Allah akan memberi tahu Anda sekali Anda telah berserah dan telah menjadi rendah hati serta mau menerima. Setelah Anda meletakkan semua kesombongan sosok mental Anda, setelah mengakui di hadapan Allah kebingungan Anda, setelah menundukkan keegoisan Anda, dan setelah menyerahkan diri Anda pada pengajaran Roh Kudus, Anda siap untuk mulai Kita dapat memiliki kepastian yang positif mengenai kenyataan akan pribadi Allah; kehidupan aktif yang berkelanjutan dari Kristus, terpisah dari tetapi menyerupai Bapa-Nya; keilahian pemulihan melalui Joseph Smith dan nabi-nabi lainnya akan pengorganisasian dan ajaran-ajaran gereja Allah di bumi; dan kuasa dari imamat yang ilahi, yang otoritas yang diberikan kepada manusia melalui wahyu dari Allah. Ini dapat diketahui oleh setiap orang yang bertanggung jawab sepasti pengetahuan bahwa matahari bersinar. Gagal memperoleh pengetahuan ini berarti mengakui bahwa seseorang belumlah membayar harganya. Seperti gelar akademis, itu diperoleh melalui upaya keras. Jiwa itu yang bersih melalui pertobatan dan tata cara-tata cara menerimanya jika dia berhasrat dan menggapainya, menyelidiki secara sungguh-sungguh, belajar, dan berdoa dengan Sang Penebus berfirman, “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri” Yohanes 716–17. Apakah mengetahui ajaran itu? Itu adalah keyakinan yang tidak tergoyahkan. Tuhan telah menawarkan pahala yang besar tetapi telah menyediakan bahwa pahala itu hanya dapat diperoleh setelah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam hal ini berkat-berkat yang dijanjikan adalah pengetahuan akan keilahian ajaran tersebut. Dan dalam hal ini hukum atau persyaratannya adalah bahwa orang harus melakukan “kehendak-Nya.”…. … Penerimaan yang pasif semata akan ajaran-ajaran tidak akan memberikan kesaksian; penganutan setengah hati yang santai terhadap program itu tidak akan mendatangkan keyakinan tersebut, melainkan suatu pengerahan upaya sepenuhnya untuk menjalankan perintah-perintah-Nya. Kita sering melihat hal ini dalam kehidupan para anggota Gereja. Seseorang berkata kepada saya di wilayah yang saya kunjungi, “Saya dengan hati-hati menghindari semua pertemuan kesaksian. Saya tidak dapat menerima pernyataan-pernyataan sentimental dan emosional yang dibuat beberapa orang. Saya tidak dapat menerima ajaran-ajaran ini kecuali saya dapat dengan cara yang intelektual dan rasional membuktikan setiap langkah.” Saya mengenal orang jenis ini karena saya telah bertemu dengan orang lain seperti dia. Tidak pernah kasusnya adalah bahwa mereka telah mengerahkan segala upaya untuk menjalankan perintah-perintah persepuluhan sedikit atau tidak sama sekali, kehadiran yang hanya terkadang dalam pertemuan-pertemuan, kritikan yang cukup banyak terhadap ajaran-ajaran, organisasi, serta para pemimpin, dan kita tahu persis mengapa mereka tidak dapat memiliki kesaksian. Ingatlah bahwa Tuhan memfirmankan “Aku, Tuhan, terikat apabila kamu melakukan apa yang Aku firmankan, tetapi apabila kamu tidak melakukan apa yang Aku firmankan, maka kamu tidak memperoleh janji itu” A&P 8210. Orang-orang seperti itu telah gagal untuk “melakukan apa yang Dia firmankan,” maka tentunya, mereka tidak memiliki janji .… … Bukanlah loyalitas buta melainkan pengamatan dan pemutaran kunci yang setia yang membukakan gudang pengetahuan rohani. Tuhan tidak akan memilih-milih di antara anak-anak-Nya namun senang untuk memiliki dan memberkati kita semua, jika kita mau Apa yang akan Anda lakukan dengan kesaksian Anda? Apakah Anda akan menjaganya tajam seperti pisau yang digunakan ibu-ibu kita untuk memotong daging? Apakah Anda akan membiarkannya menjadi tumpul dan berkarat? … Itu sedikit seperti sekuntum bunga mawar. Biarkan saja hujan tidak membasahinya, biarkan saja irigasi tidak sampai padanya untuk beberapa saat dan apa yang terjadi dengan mawar Anda? Mati. Kesaksian Anda mati. Kasih Anda mati. Segala sesuatu harus diberi makan. Anda memberi makan tubuh Anda tiga kali sehari. Tuhan berfirman untuk menjaga kesaksian Anda, menjaga roh Anda hidup, Anda harus memberinya makan setiap hari .… Itulah sebabnya Dia berfirman berdoalah setiap malam dan pagi. Itulah sebabnya Dia berfirman berdoalah terus-menerus agar Anda menjaga jalur itu tetap Kita perlu berperan serta dalam pertemuan kesaksian. Pertemuan kesaksian adalah termasuk pertemuan terbaik di [Gereja] sepanjang bulan, jika Anda memiliki roh. Jika Anda merasa bosan pada suatu pertemuan kesaksian, ada sesuatu yang tidak beres dengan Anda, dan bukan orang lain. Anda dapat berdiri dan membagikan kesaksian Anda dan Anda berpikir itu merupakan pertemuan terbaik bulan itu; tetapi jika Anda duduk di sana dan menghitung jumlah kekeliruan tata bahasa serta menertawakan orang yang tidak dapat berbicara dengan baik, Anda akan merasa bosan .… Jangan lupakan itu! Anda harus berjuang untuk sebuah kesaksian. Anda harus terus berjuang! Tuhan berfirman dalam bagian 60 dari Ajaran dan Perjanjian, “Namun dengan beberapa orang Aku tidak begitu puas, sebab mereka tidak mau membuka mulut mereka” A&P 602. Apa yang dimaksudkan-Nya? Dia berfirman bahwa jika mereka tidak menggunakannya, mereka akan kehilangan apa yang telah Dia berikan kepada mereka. Mereka kehilangan roh mereka. Mereka kehilangan kesaksian mereka. Dan hal yang amat berharga ini yang Anda miliki dapat menyelinap keluar dari hidup Anda. Setiap bulan Presidensi Utama dan Dewan Dua Belas bertemu dengan semua Pembesar Umum di dalam bait suci. Mereka memberikan kesaksian dan mereka saling memberitahukan betapa mereka saling mengasihi sama seperti Anda semua. Mengapa para Pembesar Umum membutuhkan pertemuan kesaksian? Karena alasan yang sama Anda membutuhkan pertemuan kesaksian. Apakah Anda berpikir bahwa Anda dapat melalui tiga, dan enam, dan sembilan, dan dua belas bulan tanpa membagikan kesaksisan Anda dan tetap mempertahankan nilai utuhnya? …. Anda tahu kesaksian ini adalah sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang amat penting. Hamba Tuhan atau imam mana pun dapat mengutip tulisan suci dan menyajikan dialog. Tetapi tidak setiap imam atau hamba Tuhan dapat membagikan kesaksiannya. Janganlah Anda duduk di sana dalam pertemuan puasa Anda dan menipu diri Anda sendiri serta berkata, “Saya rasa saya tidak akan membagikan kesaksian saya hari ini. Saya rasa tidak akan adil kepada semua anggota lain ini karena saya telah mendapat begitu banyak kesempatan.” Anda bagikan kesaksian Anda. Dan satu menit adalah cukup lama untuk membagikannya. Anda memiliki sebuah kesaksian! Itu perlu dibangun dan diangkat serta diperbesar, tentunya; dan itulah yang Anda lakukan. Setiap kali Anda membagikan kesaksian Anda kesaksian itu Kesaksian dinyatakan dalam perkataan yang adalah sederhana tetapi kuat. “Saya tahu ini benar.” Meskipun beberapa kata itu telah dikatakan milyaran kali oleh jutaan orang, tidaklah menjadikannya hambar. Itu tidak akan pernah menjadi usang. Saya merasa kasihan kepada orang-orang yang berusaha untuk mengemasnya dalam kata-kata lain, karena tidak ada kata-kata seperti “saya tahu.” Tidak ada kata-kata yang menyatakan perasaan mendalam yang dapat datang dari hati manusia seperti “saya tahu.” 11 Beberapa dari umat kita yang baik menjadi begitu ketakutan pada kehambaran sehingga mereka berusaha untuk berkelit dan menghindar dari kesaksian mereka dengan cara memutar pada engsel-engselnya. Janganlah Anda pernah khawatir mengenai kehambaran dalam kesaksian. Ketika Presiden Gereja membagikan kesaksiannya, dia berkata, “Saya tahu bahwa Joseph Smith dipanggil oleh Allah, seorang wakil yang ilahi. Saya tahu bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup.” Anda lihat, hal yang sama yang diucapkan setiap dari Anda. Itulah sebuah kesaksian. Itu tidak pernah menjadi kuno, itu tidak pernah menjadi kuno! Katakan kepada Tuhan dengan sering betapa Anda mengasihi Dia. Suatu kesaksian bukanlah suatu desakan; kesaksian bukanlah suatu khotbah tidak seorang pun dari Anda berada di sana untuk mendesak orang lain; itu bukanlah laporan perjalanan. Anda berada di sana untuk membagikan kesaksian Anda sendiri. Adalah menakjubkan apa yang dapat Anda katakan dalam 60 detik dalam bentuk kesaksian, atau 120, atau 240, atau berapa pun waktu yang diberikan kepada Anda, jika Anda membatasi diri Anda sendiri pada kesaksian. Kami ingin tahu bagaimana perasaan Anda. Apakah Anda mengasihi pekerjaan ini, sungguh-sungguh? Apakah Anda bahagia dalam pekerjaan Anda? Apakah Anda mengasihi Tuhan? Apakah Anda senang bahwa Anda adalah seorang anggota Gereja?12 Katakan saja bagaimana perasaan Anda di dalam. Itulah sebuah kesaksian. Di saat Anda mulai berkhotbah kepada orang lain, kesaksian Anda berakhir. Katakan saja kepada kami bagaimana perasaan Anda, apa yang dikatakan pikiran dan hati serta setiap jaringan tubuh Mengetahui dengan baik bahwa tidak lama lagi, dalam perjalanan hidup yang alami, saya harus berdiri di hadapan Tuhan dan memberikan pertanggungjawaban akan perkataan saya, saya sekarang menambahkan kesaksian pribadi dan khusuk saya bahwa Allah, Bapa yang Kekal, dan Tuhan yang dibangkitkan, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada pemuda Joseph Smith. Saya bersaksi bahwa Kitab Mormon adalah sebuah terjemahan dari catatan kuno mengenai bangsa-bangsa yang pernah hidup di belahan dunia barat, dimana mereka makmur dan menjadi perkasa ketika mereka menaati perintah-perintah Allah, tetapi yang sebagian besarnya dihancurkan melalui perang saudara yang mengerikan ketika mereka melupakan Allah. Kitab ini memberikan kesaksian mengenai kenyataan hidupnya Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Penebus umat manusia. Saya bersaksi bahwa imamat kudus, baik Harun maupun Melkisedek, dengan wewenang untuk bertindak dalam nama Allah, telah dipulihkan ke bumi oleh Yohanes Pembaptis, dan Petrus, Yakobus serta Yohanes; bahwa kunci-kunci dan wewenang lainnya akhirnya dipulihkan dan bahwa kuasa serta wewenang dari berbagai pengaruniaan ilahi tersebut hadir di antara kita dewasa ini. Mengenai hal-hal ini saya memberikan kesaksian yang sungguh-sungguh kepada semua orang yang berada dalam jangkauan suara saya. Saya berjanji di dalam nama Tuhan bahwa semua orang yang mengindahkan pesan kami, serta menerima dan menjalankan Injil, akan tumbuh dalam iman dan pengertian. Mereka akan memiliki tambahan kedamaian dalam kehidupan mereka dan di dalam rumah tangga mereka serta dengan kuasa Roh Kudus akan mengucapkan perkataan yang serupa akan kesaksian dan Saran untuk Pembelajaran dan Pengajaran Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda mempelajari bab ini atau sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman v–x. Ulaslah surat yang ditulis Penatua Spencer W. Kimball kepada putranya Andrew 84–86, dengan mencermati perbandingan suatu kesaksian dengan permadani. Pengalaman dan perasaan apa yang membentuk “benang-benang emas kesaksian” Anda pribadi? Pertimbangkan apa yang telah Tuhan lakukan untuk membantu Anda menenun benang-benang kesaksian Anda menjadi sebuah permadani. Bagaimana menurut Anda Andrew Kimball terbantu menerima surat itu dari ayahnya? Kesempatan apa yang dimiliki orang tua untuk membagikan kesaksian mereka dengan anak-anak mereka? Bagaimana kita dapat membantu kaum muda untuk menerima dan mengenali bisikan-bisikan rohani yang menuntun pada suatu kesaksian? Secara singkat ulaslah halaman 88–92, mencari kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang digunakan Presiden Kimball untuk menggambarkan upaya kita untuk memperoleh dan memperkuat kesaksian kita. Jika seseorang merasa bahwa kesaksiannya goyah, apa yang dapat dilakukan orang itu? Pelajari nasihat Presiden Kimball mengenai pertemuan puasa dan kesaksian halaman 91–92. Mengapa menurut Anda kita memiliki pertemuan-pertemuan ini? Mengapa kesaksian kita tumbuh semakin kuat ketika kita membagikannya? Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa pertemuan kesaksian akan menjadi salah satu pertemuan terbaik sepanjang bulan bagi kita? Ulaslah nasihat Presiden Kimball mengenai bagaimana kita hendaknya membagikan kesaksian kita halaman 91–92. Mengapa kata-kata “saya tahu” memuat begitu banyak kuasa? Tulisan Suci Terkait 1 Korintus 123; 1 Petrus 315; Alma 545–46; Moroni 104–7; A&P 4261; 623
kesaksian tuhan yesus baik